Selasa, 08 Oktober 2019

KEBERHASILAN TERHADAP PRODUKSI MASSAL

KEBERHASILAN TERHADAP PRODUKSI MASAL

Seorang wirausaha di dalam menekuni usahanya bertujuan untuk meraih keberhasilan. Sebagai pengelola usaha, wirausaha harus dapat mengorganisasi, memanfaatkan, dan meningkatkan sumber daya yang tersedia sedemikian rupa sehingga mampu bersaing dan berkompetitif dengan pelaku usaha lain serta dapat pula memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.

Keberhasilan identik dengan pendapatan, dengan begitu pendapatan merupakan salah satu kriteria bagi kegiatan usaha, yakni dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan usaha atau dapat dikatakan keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaannya dan hasil yang dicapai. Keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan, yang dimaksud pencapaian tujuan yang popular adalah menghasilkan laba.

 Kriteria penting sebagai indikator keberhasilan usaha, yaitu:

1.  Kemampuan menyesuaikan diri
     Apakah Penyesuaian diri itu? 
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian tersebut  dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu  yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan.

Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai berikut : 
  1. Penyesuaian berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya, atau bisa  survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
  2. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip.
  3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon – respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi-frustasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekkuatt/ memnuhi syarat.
  4. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positifmemiliki respon emosional yang tepat pada setiap situasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungan.

2. Produktifitas
    Produktivitas bisa diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki untuk bisa menghasilkan suatu daya dalam berproduksi. Pengertian produktivitas menurut Sinungan yaitu merupakan relasi antara hasil fisik maupun hasil nyata yang berupa barang atau jasa, dengan mendapatkan masukan yang sesungguhnya.
Sementara menurut Brown dan Ghiselli, produktivitas itu jika dilihat dari dua segi ada output dan hilangnya waktu. Jika dilihat dari output maka produktivitas ini memiliki dua aspek yakni kualitas dan jumlah, sementara jika dipandang dari segi hilangnya waktu maka produktivitas ini sebagai alat untuk mengukur produktivitas kerja.
Dalam hal peningkatkan kualitas diri, pengertian produktivitas memiliki maksud yang berbeda. Produktivitas bisa diartikan sebagai sikap mental yang mempunyai semangat tinggi dengan tujuan melakukan sebuah perubahan atas sesuatu, sehingga bisa mempengaruhi pandangan.
Yang dimaksud pandangan dalam hal ini yakni mengenai peningkatan kualitas diri yang mana hari ini tentu harus jauh lebih baik dibandingkan hari kemarin. Begitupun dengan hari esok yang harus jauh lebih baik dibandingkan hari ini.
Sebenarnya ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan produktivitas seseorang. Dengan demikian maka setiap orang bisa mendapatkan apa yang diharapkan sesuai dengan kemampuan sumber daya orang tersebut.
Jika ingin kehidupan lebih produktif tentu tidak terjadi begitu saja sesuai dengan angan-angan. Perlu diketahui bahwa untuk memperoleh sesuatu, maka harus mengorbankan sesuatu. Apabila ingin hidup lebih produktif maka perlu membiasakan hal-hal yang sekiranya tidak biasa menjadi biasa.
Namun hal ini harus bersifat positif sehingga bisa meningkatkan kualitas diri. Dan perlu diketahui bahwa membentuk pola kebiasaan itu tidak membutuhkan waktu yang singkat. Untuk itu yang perlu dilakukan adalah dengan terus melakukan hal-hal positif dan tidak pernah bosan untuk tetap melakukannya. Bahkan banyak orang yang harus memaksakan diri sehingga bisa membentuk pola kebiasaan yang baik.

Faktor-Faktor Penentu Pengertian Produktivitas

Pada dasarnya apabila ingin memiliki waktu yang produktif maka ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi produktivitas kerja dan waktu seseorang. Berikut ini yang merupakan beberapa faktor yang dijadikan sebagai penentu produktivitas seseorang.
– Pengetahuan
Pengetahuan ini merupakan hasil dari rasa keingintahuan yang didapatkan dari proses pendidikan. Sementara proses pendidikan itu bisa didapatkan secara formal ataupun non formal dimana hal ini bisa memberi masukan bagi setiap orang ketika berusaha memecahkan masalah dalam menyelesaikan pekerjaan.
Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap orang tentu sangat berbeda-beda. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, maka semakin tinggi pula produktivitas kerja dan waktunya.
– Kemampuan
Kemampuan ini bisa dibentuk melalui kompetensi yang ada, serta bisa sebagai pendukung keterampilan dan juga pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Pada dasarnya kemampuan seseorang bisa didapatkan secara alamiah dan juga bisa karena keinginan dari orang tersebut.
Contohnya apabila seseorang memiliki kemampuan dalam hal membuat kendaraan, maka dengan demikian mereka berarti mempunyai pengetahuan dalam hal pembuatan mobil. meskipun sebenarnya kemampuan ini terjadi secara alami, akan tetapi tetap bisa diusahakan.
– Keterampilan
Setiap orang pasti memiliki keterampilan di bidang masing-masing yang dikuasainya. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan yang dimiliki. Perlu diketahui bahwa keterampilan itu lebih bersifat teknis dalam penyelesaian pekerjaan.
Meskipun pada dasarnya kemampuan dan keterampilan itu sama, akan tetapi keterampilan ini bisa didapatkan dengan mencoba berbagai hal yang berkaitan dengan inovasi sehingga akan lebih terasah dengan baik.
Hal ini tentu membuat produktivitas semakin meningkat pula. Karena dari inovasi Itulah orang-orang bisa mendapatkan skill atau keterampilan dengan sangat efektif.
– Kebiasaan
Kebiasaan merupakan sesuatu yang sudah terpola dan selalu rutin dilakukan oleh seseorang, sehingga mempunyai nilai positif yang dikandungnya. Kebiasaan ini merupakan salah satu hal yang bisa digunakan untuk menilai produktivitas seseorang.
Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dimana ada nilai positif tersendiri di dalam segala sesuatu yang dilakukannya. Perlu diketahui bahwa produktivitas seseorang itu akan muncul ketika mempunyai kebiasaan yang digunakan untuk melakukan perbaikan diri serta lingkungan. Hal tersebut perlu dilakukan secara terus menerus dengan berharap menjadi lebih baik.
Untuk menjalani hidup yang produktif tentu tidak serta merta bisa berjalan dengan lancar. Ada berbagai hambatan dan rintangan yang menghadang sehingga harus selalu antisipasi atas segala sesuatu yang mungkin terjadi. Adapun beberapa hambatan yang sering terjadi adalah sebagai berikut.
Pertama yakni mengalami stress. Stres merupakan kondisi dimana pikiran dalam keadaan tertekan karena ada berbagai hal yang dipikirkan dan tidak cepat terselesaikan. Meskipun pada dasarnya penyebab stres ini sangatlah, gimana penyebab antara satu orang dengan orang yang lainnya bisa berbeda-beda. Bahkan stres ini bisa berujung pada putus asa sehingga tidak ada lagi semangat untuk menjalani hal-hal yang positif.
Hambatan lainnya yang cukup serius yakni terjadi penumpukan pekerjaan atau aktivitas. Biasanya apabila aktivitas sangat padat tetapi kesempatan untuk mengucapkan atau tidak begitu besar, maka hal ini menjadi hambatan yang sangat besar.
Meskipun pekerjaan bisa meningkatkan produktivitas, akan tetapi jika terlalu banyak dan berlebihan, maka bisa jadi terbengkalai dan berdampak buruk. Dengan demikian maka usahakan agar pekerjaannya dimiliki tidak begitu berlebihan. Dengan demikian maka bisa mengerjakan hal tersebut dengan optimal. Karena sebenarnya pekerjaan yang banyak tidak menjamin peningkatan produktivitas seseorang.
Hitunglah beberapa hal terkait pengertian produktivitas Kerja dan lain sebagainya. Produktivitas ini bisa dilatih sedikit demi sedikit sehingga bisa memberikan manfaat untuk setiap orang. Dengan meningkatnya produktivitas maka akan membantu dalam meningkatkan kesejahteraan bagi setiap orang.
Selain itu juga bisa memperoleh peluang yang besar untuk berkarir. Perlu diketahui bahwasanya orang-orang yang memiliki produktivitas baik tentu akan mempunyai nilai jual yang tinggi untuk berkarir. Jika produktivitas semakin meningkat maka melakukan segala hal akan terasa ringan karena bisa mengaturnya dengan baik.
Setelah mengetahui Pengertian Produktivitas, dengan demikian maka apabila mendapatkan tugas atau pekerjaan sebaiknya langsung diselesaikan. Jalan hari ini berarti harus mengutamakan tanggung jawab di atas segalanya. Jangan lupa pula untuk membuat list atau daftar agenda sehingga aktivitas yang dilakukan lebih tertata
3. Kepuasan kerja
    Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dari organisasi tempat mereka bekerja. Jadi kepuasan kerja menyangkut psikologis individu didalam organisasi, yang diakibatkan oleh keadaan yang ia rasakan dari lingkungannya.

       

7 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Kepuasan Kerja

       

1 Memberikan Fleksibilitas

Banyak perusahaan kini menerapkan peraturan yang lebih fleksibel, dan ternyata hal ini bisa berpengaruh pada kepuasan kerja lho! Menurut Rubin, karyawan akan merasa lebih bahagia apabila bisa memiliki kontrol lebih atas jadwalnya. Beberapa hal yang bisa dilakukan perusahaan misalnya memberlakukan jam kerja yang lebih fleksibel hingga membebaskan karyawan untuk mendekorasi meja kerja mereka.

#2 Mengurangi Stres di Perjalanan

Sudah bukan rahasia lagi bahwa kemacetan sekarang ada di mana-mana. Perusahaan bisa membantu karyawan untuk mengurangi stres di perjalanan dengan mengubah jam kerja, seperti jam masuk yang lebih siang, meniadakan aturan keterlambatan yang terlalu ketat, atau memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah di saat-saat tertentu.

#3 Buat Waktu Kerja Lebih Efisien

Deadline terlalu ketat hingga jadwal kerja yang terlalu padat bisa menimbulkan stres pada sebagian besar karyawan. Karena itu, cobalah tengok kembali Standar Operasional Prosedur yang sudah dibuat serta terapkan kebijakan-kebijakan yang bisa membuat kerja lebih efisien. Beberapa contohnya meliputi kurangi waktu meeting agar bisa lebih efektif tanpa terlalu banyak basa-basi yang tidak penting.

#4 Buat Komunikasi Menjadi Lebih Mudah

Satu hal simpel yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi stres di tempat kerja yaitu memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk bersosialisasi. Hal ini bisa dengan mudah dilakukan dengan menyusun tempat duduk sedemikian rupa untuk mempermudah komunikasi (seperti open space office misalnya), ataupun menyelenggarakan acara rekreasi di mana karyawan bisa berkumpul dan bersantai sejenak.

#5 Dorong Gaya Hidup Sehat

Kesehatan mental memang penting, tapi kesehatan fisik jangan sampai dilupakan begitu saja. Pastikan karyawan yang sudah menghabiskan 8 jam waktunya untuk bekerja bisa mendapatkan akses untuk membuat tubuh mereka bugas. Misalnya, adakan kegiatan olahraga bersama, sediakan buah dan camilan sehat di kantor, atau adakan seminar seputar kesehatan bagi karyawan.

#6 Ciptakan Lingkungan yang Positif untuk Pertumbuhan

Bekerja bukan hanya sekadar dilakukan demi mendapatkan uang. Banyak juga karyawan yang ingin meningkatkan skill dan pelajaran baru di tempat kerja. Perusahaan bisa mendukung keinginan karyawan untuk berkembang dengan menyediakan training serta jenjang karier yang tepat. Berikan setiap karyawan kesempatan yang sama untuk meningkatkan skill mereka agar karyawan tidak terjebak dalam rutinitas yang monoton dan membosankan.

#7 Ciptakan Rutinitas yang Seru

Percaya deh, setiap apresiasi atau hiburan sekecil apapun yang disediakan oleh perusahaan akan bisa menyenangkan hati karyawan. Hal kecil seperti menyediakan kopi gratis hingga mengadakan event atau kompetisi seru untuk semua karyawan akan bisa menambah keseruan tersendiri di tengah rutinitas yang membosankan.

4. Kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya.
A. Kriteria Keberhasilan

Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi yang tidak menentu. 

Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu:

  1. Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru
  2. Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat
  3. Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri dan organisasi
  4. Fokus pada pelaksanaan
  5. Mengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.


Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:

  1. Peluang pasar yang baik.
  2. Keunggulan persaingan.
  3. Kualitas barang/jasa.
  4. Inovasi yang berproses.
  5. Dasar budaya perusahaan.
  6. Menghargai pelanggan dan pegawai.
  7. Manajemen yang berkualitas
  8. Dukungan modal yang kuat.

Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana keberhasilan usaha terdiri dari



           1.      Modal

           2.      Pendapatan

           3.      Volume Penjualan

           4.      Output produksi

           5.      Tenaga Kerja



Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :

1.      Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal

2.      Jumlah produksi

3.      Jumlah pelanggan

4.      Perluasan usaha

5.      Perluasan daerah pemsaran

6.      Perbaikan sarana fisik dan

7.      Pendapatan usaha



Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi keberhasilan usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan pendapat Dwi Riyanti  bahwa dimensi keberhasilan usaha yaitu diantarannya adalah Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan usaha, Perluasan daerah pemsaran, Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha



Tidak ada komentar:

Posting Komentar