Selasa, 29 Oktober 2019

PENGUJIAN PRODUK DAN TUGAS PRIBADI KIRIM KE EMAIL

RINGKASLAH MATERI BAB II INI DENGAN BAIK, TENTUNYA DENGAN MEMBACANYA TERLEBIH DAHULU YA... OYA INGAT ADA TUGAS YANG HARUS DIKUMPUL DI AKHIR MINGGU KE 2 NOVEMBER....
SELAMAT BELAJAR......
PENGUJIAN   PRODUK “
BAB II
          Pengujian produk atau pengujian konsep produk merupakan suatu kegiatan yang ada di dalam salah satu tahap pengembangan produk. Sebelum diproduksi dan di pasarkan, produk baru lebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan pengujian konsep produk ini perusahaan akan memperoleh produk atau merek yang memiliki masa depan.
A.     Arti dan Tujuan Pengujian Produk
Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap dalampengembangan produk baru. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produk baruterlebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan penhujian konsep produk, perusahaan atau suatu usahaakan memperoleh produk atau merek yang memiliki masa depan yang baik dan cerah .
          Produk atau konsep produk dapat disajikan secara simbolik maupun fisik. Konsumen dimintai pendapatannya tentang produk tersebut dengan atribut dan keterkaitannya. Setiap pengujian produk atau konsep produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.      Apakah konsep produk/gambaran produknya jelas dan mudah dimengerti ?
2.      Apakah manfaat dari produk tersebut bagi anda ?
3.      Apakah anda melihat manfaat khas yang tidak terdapat pada produk lain dari pesaing ?
4.      Apakah anda menyukai produk ini dibanding dengan produk lain yang sejenis ?
5.      Apakah anda bersedia membeli produk ?
6.      Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan anda ?
7.      Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan anda ?
8.      Perbaikan apakah yang anda usulkan atau kebutuhan anda ?
         Dengan melakukan kegiatan pengujian produk, perusahaan atau suatu usaha akan dapat lebih memperkaya konsep produk dan memilih produk terbaik yang diminati konsumen . Metode seperti ini bisa diterapkan dalam berbagai macam produk, baik barang maupun jasa . Banyak perusahaan atau usaha merasa puas apabila sudah mendapatkan gagasan atau ide produk dan tidak mematangkan gagasan tersebut menjadi konsep untuk diuji . Apabila produk tsb belum diuji maka produk tersebut akan mengalami kesulitan ketika memasuki pasaran, jadi hal tersebut bisa dihindari dengan adanya pengujian produk .
          Pengembangan konsep merupakan cara yang efektif dan jika telah dilakukan dengan benar maka anda bisa menyelamatkan biaya ratusan juta bahkan miliaran rupiah . Anda juga akan terhindar dari langkah awal yang salah, postioning yang salah, strategi yang buruk, dan menjual kepada orang yang salah .Ini bukan sekedar masalah jaminan, tetapi lebih penting dari itu, sebagai panduan anda untuk melewati seluruh proses pengembangan, dari mulai konsep awal sampai suksesnya peluncuran produk baru .
          Pengujian terhadap konsep (concep testing) adalah upaya untuk memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar .
Proses biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tsb .
          Sebuah pendekatan efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar . Hal ini dilakukan tidak hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan, informasi produk, distribusi dan juga harga
a.       Produk unggulan tidaklah cukup
Orang hanya bersedia berpindah ke produk baru ketika melihat adanya keuntungan yang signifikan. Dalam berbagai pengalaman, biasanya lebih dari 30-50% . Orang harus mempercayai bahwa produk baru tersebut lebih berharga dari pada uang, waktu dan kenyamanan yang dimiliki saat ini . Anda harus meyakinkan orang bahwa pada akhirnya mereka akan melakukan perbaikan besar atas apa yang dimiliki sekarang, perlu perubahan dari apa yang telah mereka miliki, ada cara yang relatif sederhana untuk membuktikan keunggulannya, bahwa ia akan menepati janjinya, ditambah berbagai isu-isu lainnya . Perbaikan yang setengah-setengah jarang berhasil untuk menggantikan pemimpin besar .
b.      Bukan apa yang anda ketahui, tetapi apa yang orang pikirkan tentang produk anda .
          Produk yang paling sederhana pun akan dirasakan berbeda oleh orang yang berbeda . Hal ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, yang digunakan untuk berbagai tujuan, dalam konteks yang berbeda, dengan harapan yang berbeda pula . Jadi anda tidak bisa mengembangkan produk hanya di atas kertas, karena produk itu ada di dunia nyata, tetapi dalam realitas psikologis, yaitu dunia seperti yang dirasakan oleh orang-orang, seperti yang disaring melalui keyakinan dan emosi mereka . Anda harus menggerakan orang, bukan produk .
c.       Bangunlah Laboratorium pemasaran Anda .
          Laboratorium yang dimaksud adalah tempat yang paling efektif untuk mencoba produk baru. Belum ada laboratorium yang lebih baik untuk menguji produk baru dibanding dengan diskusi kelompok terarah (focus group discussion) . Dalam diskusi kelompok tersebut, orang-orang akan termotivasi untuk berkomunikasi, dan seorang moderator yang berpengalaman dapat menyimpulkan apa yang ada dalam pikiran dan hati mereka . Di sana, semua yang dikatakan itu penting, juga sama pentingnya dengan bagaimana mereka mengatakan itu, apa yang ada di balik perkataan mereka, dan termasuk juga apa yang tidak mereka katakan .

Pengujian produk adalah proses pemastian kualitas sampel produk terhadap suatu persyaratan standar tertentu. ... Contohnya pada pengujian produk pangan dan kosmetika, Sucofindo akan melakukan pengujian terhadap sampel atau contoh dari produk tersebut.
B.     Tahapan Pengujian Produk
Konsep pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respon pelanggan untuk produk baru sebelum diperkenalkan di pasar . Pengujian konsep membantu kita menguji keberhasilan produk baru .
          Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi :
1.       Membuat prototype produk terlebih dahulu .
2.      Evaluasi prototype .
3.      Lalu memberikan tester kepada pasar .
4.      Evaluasi tester dan pasar .
5.      Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi .
6.      Produksi massal .
7.      Evaluasi produksi massal .
          Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah dianalisa kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat diterima, maka konsep tersebut dikembangkan menjadi produk secara fisik oleh departemen Litbang .
Dalam hal ini, ada tigalangkah yang perlu dilakukan, diantaranya :
1.      Pembuatan Model dengan 3 persyaratan :
a.       Harus dipandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan atribut-atribut pokok seperti produk sebelumnya .
b.      Harus dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan yang normal .
c.       Bisa dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan anggaran yang tersedia .
2.      Pengujian Fungsional : pengujian untuk mengetahui apakah produk tersebut benar-benar berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen .
3.      Pengujian Konsumen : mencoba konsumen untuk menilai, bagaimana tanggapan konsumen .
          Setelah melewati tiga tahap dalam proses pengembangan produk, langkah selanjutnya adalah pengujian pasar . Pengujian pasar ini merupakan proses di mana produk dan program pemasaran masuk ke dalam kondisi yang lebih nyata .
          Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar memperoleh pengalaman dengan pemasran produk . Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya . Hasil-hasil pengujian pasar dapat dipakai untuk membuat perakitan penjualan dan laba yang lebih baik .
1.      Manfaat Pengujian Pasar
Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :
a.       Untuk membuat peramalan penjualan masa datang yang lebih di percaya .
b.      Pengujian awal terhadap berbagai alternative rencana pemasaran .
c.       Perusahaan akan menentukan sumber kegagalan produk yang luput dari perhatian pada tahap pembuatan produk .

          Pengujian pasar menjanjikan informasi yang memadai untuk memutuskan jadi atau tidak meluncurkan produk baru. Jika perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar . Adapun keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam menentukan tahap komersialisasi, meliputi kapan memperhatikannya, ke mana saja wilayah pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya .
2.      Tahapan Proses Pengujian Produk Baru
Pengujian produk baru bertujuan memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar . Secara umum, ada 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai :
a.      Technical Testing (Pengujian Teknis)
          Yaitu dengan cara membuat prototype yang merupakan approximation (perkiraan) produk akhir . Pengujian atas kinerja produk prototype dapat menghasilkansejumlah informasi penting tentang  product shelf life (usia panjang produk) , tingkat keusangan produk masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian  dan jadwal pemeliharaan yang tepat . Masing-masing dari jenis informasi tersebut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk . Contohnya, estimasi usia pajang produk bisa berpengaruh  terhadap frekuensi dan biaya pengiriman . Lalu kemungkinan adanya masalah penggunaan yang signifikan dapat mengakibatkan perlunya tambahan informasi labeling, periklanan dsb nya .
b.      Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)
Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk baru . Secara umum ada utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan . Selanjutnya meleksanakan “ blind test” yang sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya . Pada dasarnya, pengujian preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, yaitu sebagai berikut :
1.      Uji Preferensi Aktual dan Uji Teknis bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing .
2.      Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang . Oleh karena itu hasil yang kurang bagus pada  uji ini dapat berakibat pada pembatalan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru .
3.      Meskipun penerimaan pasar atas produk baru ditentukan oelh semua elemen program pemasaran, tetapi berbagai kasus menunjukkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ide produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk baru selanjutnya .
4.      Uji Preverensi pada umumnya dapat memberikan signal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk .
c.       Simulated Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)
Yaitu Prosedur Riset Pemasaran dibuat untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar yang bisa diharapkan dari produk baru . Beberapa model yang dapat dipakai antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, DAN LITMUS .
d.      Test Markets ( Pengujian Pasar )
Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya  akan dijual .
Metode Pokok Untuk Menguji Pasar Produk Konsumen, adalah sbb :
1.      Sales Wave Research
Dalam metode tsb diatas, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarkan lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga lebih murah .
2.      Simulated Test Marketing
Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified di pusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya . Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka, berhubungan dengan awarenes dan prefernsi mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu .
Mereka bisa saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah terkenanl ataupun yang masih baru .Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru . Konsumen akan diberi sejumlah uang, lalu diminta untuk diminta untuk datang ke sebuah toko khusus di mana mereka bisa membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan .
3.      Controlled Test Marketing
Metode ini memungkinkan perusahaan menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung .
4.      Test Market
Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi sama yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan . Perusahaan umumnya akan beker jasama dengan perusahan riset dalam menentukan kota dimana perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor agar bersedia menjual perusahaan . Biaya yang nantinya dibutuhkan bergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusaahaan.


C.    Metode Pengajuan Produk
           Seringkali orang melupakan bahwa ide tidak sama dengan produk . Hal ini memang mudah dipahami, namun tidak mudah untuk menanamkan dalam pikiran, terutama bagi orang-orang yang terlibat dengan produk . Anda tidak bisa hanya menyajikan deskripsi (ide) dari suatu produk dan mengharapkan orang untuk bereaksi secara realistis . Apalagi jika deskripsi disajikan tanpa unsur persuasi yang terkait  . Jangan dulu mempercayai bahwa produk baru yang unggul akan terjual dengan sendirinya . Anda harus melihat produk  dari sudut pandang pelanggan . Kebanyakan orang akan skeptis dengan produk baru,oleh karenanya Anda memerlukan cara baru dalam mengenalkannya pada pelanggan .
   Konsep pengujian merupakan proses yang menganalisa prosedur statistik membentuk ulang dan mengubah ide-ide mengenai ide dasar untuk produk . Sebelum produk dperkenalkan di pasar, hal itu akan menguji keberhasilan produk . Hal ini membantu mengembangkan titik yang menyatakan kualitas produk, posisi dan khalayak yang ditargetkan  . mereka studi  mengenai reaksi terhadap produk membantu kita mencakup banyak hal seperti  suka, alasan untuk membeli dan banyak hal lagi . Hal ini memfasilitasi konsumen untuk mengevaluasi dan mereka juga dapat memberikan masukan mereka selama proses pengembangan . Pengujian konsep ini juga dikenal sebagai alat manajemen untuk mengukur keberhasilan .
               Pengujian terhadap konsep (cincep testing) adalah upaya memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum meluncurkan ke pasar . Proses ini biasanya melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan ide dasar dari produk tersenut .
                Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, seperti memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan di masa yang akan datang, pengujian awal terhadap rencana pemasaran, mengetahui kekurangan produk, mendapat gambaran berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi, serta mendapat pemahaman lebih baik mengenai berbagai segmen pasar .
                   Sementara, produk bisnis juga mendapatka manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya bervariasi bergantung dari jenis barangnya . Barang industri yang mahal memakai tekhnologi baru pada umumnya menjalani pengujian ALPHA dan BETA . Pengujian ALPHA ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk . Apabila hasil pengujian ALPHA baik, perusahaan akan melanjutkan dengan melakukan pengujian BETA, yaitu mengundang konsumen potensial agar dapat melaksanakan pengujian secara rahasia di tempat mereka sendiri .
                   Sebuah pendekatan yang lebih efektif dalam pengujianterhadap konsep adalah pengembangan konsep, yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan tidak hanya dalam kerangka memberikan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di pasaran, namun juga panduan untuk berkomunikasi mengenai manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan,infomasi produk, distribusi dan juga harga  .
                Secara umum terdapat 2 metode dalam melakukan pengujian sebuah produk :
1.      Meminta Konsumen menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, kemudian meminta mereka menjawab beberapa pertanyaan terkait deskripsi produk serta kepuasan mereka .
2.      Melaksanakan Blind Test, yaitu dengan cara konsumen membandingkan sedemikian rupa berbagai macam merek dan alternatifnya tanpa mengetahui merek atau produsennya .

            Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis baru dalam pameran dagang . Produk baru industrial dapat diuji di tempat pajangan distributor atau dealer . Cara lain yang bisa ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan membuat pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual di daerah geografis yang terbatas dengan dukungan katalog, promosi dan sebagainya . Melalui cara demikian, manajemen akan dapat mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh serta memberikan informasi yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang bersangkutan .
              Berdasarkan kajian terhadap produk sukses ditemukan 15 kunci kesuksesan pengembangan produk baru, yaitu :
1.      Produk yang unggul dan unik
2.      Produk yang berorientasi pasar
3.      Produk berorientasi internasional
4.      Melaksanakan tahap pra pengembangan
5.      Memiliki konsep produk yang jelas, tajam dan mendahului pesaing
6.      Peluncuran produk yang terencana dan terlaksana dengan baik
7.      Struktur organisasi proyek pengembangan produk baru yang tepat
8.      Dukungan oleh para pemimpin puncak
9.      Mendayagunakan kompetensi inti dan kapabilitas perusahaan
10.  Memilih pasar yang menarik (memiliki potensi profitabilitas tinggi)
11.  Fokus pada proyek yang unggul
12.  Pelaksanaan proyek dikendalikan dengan baik
13.  Kecukupan sumberdaya
14.  Kecepatan pengembangan produk baru
15.  Menggunakan sistem pengembangan proyek baru dengan disiplin
                 Pengembangan produk baru bukan suatu proses TRIAL AND ERROR, tetapi suatu suatu proses yang harus dikelola dengan baik, dan didukung oleh RISET yang mumpuni . Tentunya proses ini juga memerlukan dukungan dan komitmen dari para pemimpin puncak serta ketersediaan sumberdaya .
                   Mungkin anda masih ingat mengenai produk TARA NASIKU keluaran Unilever ? Merek ini merupakan salah satu yang gagal di pasaran. Mengapa ? TARA NASIKU kurang bisa diterima oleh pasar . Kualitas yang tidak sejalan dengan gencarnya promosi ditengarai menjadi salah satu sumber kekecewaan konsumen . Kemudian setelahnya, ada juga produk nasi instant dari GARUDAFOOD . Sukseskah ? Yang jelas produk tersebut sulit ditemui . Kedua produk tsb disebut-sebut sebagai produk yang gagal di pasaran .
                     Tahukah anda bahwa tingkat kegagalan produk baru mencapai 99% Oleh karena itu, sebenarnya terdapat banyak resiko dalam sebuah pengembangan dan pengajuan produk baru, di antaranya :
a.       Risiko R & D
Risiko R & D adalah resiko dimana produk yang sudah dikembangkan ditolak atau tidak disetujui oleh pihak yang berwenang . Biasanya resiko ini banyak dihadapi oleh perusahaan farmasi yang mengembangkan obat-obatan dan perusahaan makanan/minuman .
b.      Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran, yaitu bahwa produk yang tersebut gagal di pasaran . hal ini terjadi karena kurang adanya pemahaman yang mendalam mengenai pasar yang menjadi sasaran.
Kemudian bagaimana cara meminimalisasi risiko dari kegagalan produk baru ?
Caranya adalah dengan memanfaatkan riset pemasaran . Dibalik kesuksesan suatu produk terdapat pemahaman yang baik mengenai keinginan dan kebutuhan konsumen, serta pemahaman mengenai bagaimana produk anda dapat mememnuhi kebutuhan tersebut dengan baik .
           Langkah-langkah dalam meminimalisasi risiko kegagalan produk adalah sebagai berikut :
1.      Market Understanding (pemahaman pasar ), misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk mengetahui peta perasaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen membeliproduk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan kebutuhan mana yang belum terpenuhi . Metode riset yang dilakukan antara lain Focus Group Discussion, In-depth Interview, dan kunjungan langsung yang dapat membantu anda untuk memperoleh informasi ini .
Riset Kualitatif akan membantu Anda dalam :
a.       Mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk, pekerjaan dan gaya hidup .
b.      Memperoleh insigt mengenai konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya .
c.       Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen .
2.      Ketika melakukan pendekatan Category Assesment Research, Anda meneliti  perilaku konsumen terhadap produk dan penggunaan produk dalam suatu kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek berdasarkan atribut produk, apa yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan pemenuhan kebutuhan mereka .
3.      Kemudian segmentasi akan membantu dalam mengidentifikasi target pasar . Beberapa segmen memang menawarkan potensial laba yang lebih besar dibandingkan yang lainnya . Segmentasi  juga membantu dalam membuat positioning produk yang tepat .
Sehingga, melalui pemahaman pasar yang baik yang diperoleh melalui riset kualitatif, category assessment dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dapat meminimalisasi risiko pemasaran .

TUGAS PRIBADI
BUATLAH SOAL PILIHAN BERGANDA 15 SOAL DAN ESSAY 5 SOAL DARI MATERI BAB I PRODUK MASSAL DAN BAB II PENGUJIAN PRODUK . KIRIM KE EMAIL edisonsiahaan64@gmail.com

Selasa, 08 Oktober 2019

KEBERHASILAN TERHADAP PRODUKSI MASSAL

KEBERHASILAN TERHADAP PRODUKSI MASAL

Seorang wirausaha di dalam menekuni usahanya bertujuan untuk meraih keberhasilan. Sebagai pengelola usaha, wirausaha harus dapat mengorganisasi, memanfaatkan, dan meningkatkan sumber daya yang tersedia sedemikian rupa sehingga mampu bersaing dan berkompetitif dengan pelaku usaha lain serta dapat pula memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.

Keberhasilan identik dengan pendapatan, dengan begitu pendapatan merupakan salah satu kriteria bagi kegiatan usaha, yakni dapat dipergunakan untuk menilai keberhasilan usaha atau dapat dikatakan keberhasilan usaha adalah suatu kenyataan persesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaannya dan hasil yang dicapai. Keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan, yang dimaksud pencapaian tujuan yang popular adalah menghasilkan laba.

 Kriteria penting sebagai indikator keberhasilan usaha, yaitu:

1.  Kemampuan menyesuaikan diri
     Apakah Penyesuaian diri itu? 
Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Atas dasar pengertian tersebut  dapat diberikan batasan bahwa kemampuan manusia sanggup untuk membuat hubungan-hubungan yang menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi terciptanya kesehatan jiwa/mental individu. Banyak individu  yang menderita dan tidak mampu mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, pekerjaan dan dalam masyarakat pada umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan.

Penyesuaian dapat diartikan atau dideskripsikan sebagai berikut : 
  1. Penyesuaian berarti adaptasi; dapat mempertahankan eksistensinya, atau bisa  survive dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan tuntutan sosial.
  2. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas, yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan standar atau prinsip.
  3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi respon – respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik, kesulitan dan frustasi-frustasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi realitas hidup dengan cara yang adekkuatt/ memnuhi syarat.
  4. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional maksudnya ialah secara positifmemiliki respon emosional yang tepat pada setiap situasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungan.

2. Produktifitas
    Produktivitas bisa diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki untuk bisa menghasilkan suatu daya dalam berproduksi. Pengertian produktivitas menurut Sinungan yaitu merupakan relasi antara hasil fisik maupun hasil nyata yang berupa barang atau jasa, dengan mendapatkan masukan yang sesungguhnya.
Sementara menurut Brown dan Ghiselli, produktivitas itu jika dilihat dari dua segi ada output dan hilangnya waktu. Jika dilihat dari output maka produktivitas ini memiliki dua aspek yakni kualitas dan jumlah, sementara jika dipandang dari segi hilangnya waktu maka produktivitas ini sebagai alat untuk mengukur produktivitas kerja.
Dalam hal peningkatkan kualitas diri, pengertian produktivitas memiliki maksud yang berbeda. Produktivitas bisa diartikan sebagai sikap mental yang mempunyai semangat tinggi dengan tujuan melakukan sebuah perubahan atas sesuatu, sehingga bisa mempengaruhi pandangan.
Yang dimaksud pandangan dalam hal ini yakni mengenai peningkatan kualitas diri yang mana hari ini tentu harus jauh lebih baik dibandingkan hari kemarin. Begitupun dengan hari esok yang harus jauh lebih baik dibandingkan hari ini.
Sebenarnya ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan produktivitas seseorang. Dengan demikian maka setiap orang bisa mendapatkan apa yang diharapkan sesuai dengan kemampuan sumber daya orang tersebut.
Jika ingin kehidupan lebih produktif tentu tidak terjadi begitu saja sesuai dengan angan-angan. Perlu diketahui bahwa untuk memperoleh sesuatu, maka harus mengorbankan sesuatu. Apabila ingin hidup lebih produktif maka perlu membiasakan hal-hal yang sekiranya tidak biasa menjadi biasa.
Namun hal ini harus bersifat positif sehingga bisa meningkatkan kualitas diri. Dan perlu diketahui bahwa membentuk pola kebiasaan itu tidak membutuhkan waktu yang singkat. Untuk itu yang perlu dilakukan adalah dengan terus melakukan hal-hal positif dan tidak pernah bosan untuk tetap melakukannya. Bahkan banyak orang yang harus memaksakan diri sehingga bisa membentuk pola kebiasaan yang baik.

Faktor-Faktor Penentu Pengertian Produktivitas

Pada dasarnya apabila ingin memiliki waktu yang produktif maka ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi produktivitas kerja dan waktu seseorang. Berikut ini yang merupakan beberapa faktor yang dijadikan sebagai penentu produktivitas seseorang.
– Pengetahuan
Pengetahuan ini merupakan hasil dari rasa keingintahuan yang didapatkan dari proses pendidikan. Sementara proses pendidikan itu bisa didapatkan secara formal ataupun non formal dimana hal ini bisa memberi masukan bagi setiap orang ketika berusaha memecahkan masalah dalam menyelesaikan pekerjaan.
Pengetahuan yang dimiliki oleh setiap orang tentu sangat berbeda-beda. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, maka semakin tinggi pula produktivitas kerja dan waktunya.
– Kemampuan
Kemampuan ini bisa dibentuk melalui kompetensi yang ada, serta bisa sebagai pendukung keterampilan dan juga pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Pada dasarnya kemampuan seseorang bisa didapatkan secara alamiah dan juga bisa karena keinginan dari orang tersebut.
Contohnya apabila seseorang memiliki kemampuan dalam hal membuat kendaraan, maka dengan demikian mereka berarti mempunyai pengetahuan dalam hal pembuatan mobil. meskipun sebenarnya kemampuan ini terjadi secara alami, akan tetapi tetap bisa diusahakan.
– Keterampilan
Setiap orang pasti memiliki keterampilan di bidang masing-masing yang dikuasainya. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan yang dimiliki. Perlu diketahui bahwa keterampilan itu lebih bersifat teknis dalam penyelesaian pekerjaan.
Meskipun pada dasarnya kemampuan dan keterampilan itu sama, akan tetapi keterampilan ini bisa didapatkan dengan mencoba berbagai hal yang berkaitan dengan inovasi sehingga akan lebih terasah dengan baik.
Hal ini tentu membuat produktivitas semakin meningkat pula. Karena dari inovasi Itulah orang-orang bisa mendapatkan skill atau keterampilan dengan sangat efektif.
– Kebiasaan
Kebiasaan merupakan sesuatu yang sudah terpola dan selalu rutin dilakukan oleh seseorang, sehingga mempunyai nilai positif yang dikandungnya. Kebiasaan ini merupakan salah satu hal yang bisa digunakan untuk menilai produktivitas seseorang.
Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda-beda dimana ada nilai positif tersendiri di dalam segala sesuatu yang dilakukannya. Perlu diketahui bahwa produktivitas seseorang itu akan muncul ketika mempunyai kebiasaan yang digunakan untuk melakukan perbaikan diri serta lingkungan. Hal tersebut perlu dilakukan secara terus menerus dengan berharap menjadi lebih baik.
Untuk menjalani hidup yang produktif tentu tidak serta merta bisa berjalan dengan lancar. Ada berbagai hambatan dan rintangan yang menghadang sehingga harus selalu antisipasi atas segala sesuatu yang mungkin terjadi. Adapun beberapa hambatan yang sering terjadi adalah sebagai berikut.
Pertama yakni mengalami stress. Stres merupakan kondisi dimana pikiran dalam keadaan tertekan karena ada berbagai hal yang dipikirkan dan tidak cepat terselesaikan. Meskipun pada dasarnya penyebab stres ini sangatlah, gimana penyebab antara satu orang dengan orang yang lainnya bisa berbeda-beda. Bahkan stres ini bisa berujung pada putus asa sehingga tidak ada lagi semangat untuk menjalani hal-hal yang positif.
Hambatan lainnya yang cukup serius yakni terjadi penumpukan pekerjaan atau aktivitas. Biasanya apabila aktivitas sangat padat tetapi kesempatan untuk mengucapkan atau tidak begitu besar, maka hal ini menjadi hambatan yang sangat besar.
Meskipun pekerjaan bisa meningkatkan produktivitas, akan tetapi jika terlalu banyak dan berlebihan, maka bisa jadi terbengkalai dan berdampak buruk. Dengan demikian maka usahakan agar pekerjaannya dimiliki tidak begitu berlebihan. Dengan demikian maka bisa mengerjakan hal tersebut dengan optimal. Karena sebenarnya pekerjaan yang banyak tidak menjamin peningkatan produktivitas seseorang.
Hitunglah beberapa hal terkait pengertian produktivitas Kerja dan lain sebagainya. Produktivitas ini bisa dilatih sedikit demi sedikit sehingga bisa memberikan manfaat untuk setiap orang. Dengan meningkatnya produktivitas maka akan membantu dalam meningkatkan kesejahteraan bagi setiap orang.
Selain itu juga bisa memperoleh peluang yang besar untuk berkarir. Perlu diketahui bahwasanya orang-orang yang memiliki produktivitas baik tentu akan mempunyai nilai jual yang tinggi untuk berkarir. Jika produktivitas semakin meningkat maka melakukan segala hal akan terasa ringan karena bisa mengaturnya dengan baik.
Setelah mengetahui Pengertian Produktivitas, dengan demikian maka apabila mendapatkan tugas atau pekerjaan sebaiknya langsung diselesaikan. Jalan hari ini berarti harus mengutamakan tanggung jawab di atas segalanya. Jangan lupa pula untuk membuat list atau daftar agenda sehingga aktivitas yang dilakukan lebih tertata
3. Kepuasan kerja
    Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dari organisasi tempat mereka bekerja. Jadi kepuasan kerja menyangkut psikologis individu didalam organisasi, yang diakibatkan oleh keadaan yang ia rasakan dari lingkungannya.

       

7 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Kepuasan Kerja

       

1 Memberikan Fleksibilitas

Banyak perusahaan kini menerapkan peraturan yang lebih fleksibel, dan ternyata hal ini bisa berpengaruh pada kepuasan kerja lho! Menurut Rubin, karyawan akan merasa lebih bahagia apabila bisa memiliki kontrol lebih atas jadwalnya. Beberapa hal yang bisa dilakukan perusahaan misalnya memberlakukan jam kerja yang lebih fleksibel hingga membebaskan karyawan untuk mendekorasi meja kerja mereka.

#2 Mengurangi Stres di Perjalanan

Sudah bukan rahasia lagi bahwa kemacetan sekarang ada di mana-mana. Perusahaan bisa membantu karyawan untuk mengurangi stres di perjalanan dengan mengubah jam kerja, seperti jam masuk yang lebih siang, meniadakan aturan keterlambatan yang terlalu ketat, atau memungkinkan karyawan untuk bekerja dari rumah di saat-saat tertentu.

#3 Buat Waktu Kerja Lebih Efisien

Deadline terlalu ketat hingga jadwal kerja yang terlalu padat bisa menimbulkan stres pada sebagian besar karyawan. Karena itu, cobalah tengok kembali Standar Operasional Prosedur yang sudah dibuat serta terapkan kebijakan-kebijakan yang bisa membuat kerja lebih efisien. Beberapa contohnya meliputi kurangi waktu meeting agar bisa lebih efektif tanpa terlalu banyak basa-basi yang tidak penting.

#4 Buat Komunikasi Menjadi Lebih Mudah

Satu hal simpel yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi stres di tempat kerja yaitu memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk bersosialisasi. Hal ini bisa dengan mudah dilakukan dengan menyusun tempat duduk sedemikian rupa untuk mempermudah komunikasi (seperti open space office misalnya), ataupun menyelenggarakan acara rekreasi di mana karyawan bisa berkumpul dan bersantai sejenak.

#5 Dorong Gaya Hidup Sehat

Kesehatan mental memang penting, tapi kesehatan fisik jangan sampai dilupakan begitu saja. Pastikan karyawan yang sudah menghabiskan 8 jam waktunya untuk bekerja bisa mendapatkan akses untuk membuat tubuh mereka bugas. Misalnya, adakan kegiatan olahraga bersama, sediakan buah dan camilan sehat di kantor, atau adakan seminar seputar kesehatan bagi karyawan.

#6 Ciptakan Lingkungan yang Positif untuk Pertumbuhan

Bekerja bukan hanya sekadar dilakukan demi mendapatkan uang. Banyak juga karyawan yang ingin meningkatkan skill dan pelajaran baru di tempat kerja. Perusahaan bisa mendukung keinginan karyawan untuk berkembang dengan menyediakan training serta jenjang karier yang tepat. Berikan setiap karyawan kesempatan yang sama untuk meningkatkan skill mereka agar karyawan tidak terjebak dalam rutinitas yang monoton dan membosankan.

#7 Ciptakan Rutinitas yang Seru

Percaya deh, setiap apresiasi atau hiburan sekecil apapun yang disediakan oleh perusahaan akan bisa menyenangkan hati karyawan. Hal kecil seperti menyediakan kopi gratis hingga mengadakan event atau kompetisi seru untuk semua karyawan akan bisa menambah keseruan tersendiri di tengah rutinitas yang membosankan.

4. Kemampuan mendapatkan laba dan pencarian sumber daya.
A. Kriteria Keberhasilan

Kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan yang berada dalam kerangka berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi yang tidak menentu. 

Karakteristik berpikir pada tindakan kewirausahaan ada lima, yaitu:

  1. Sangat bersemangat dalam melihat/ mencari peluang-peluang baru
  2. Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat
  3. Mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengejar peluang yang melelahkan diri dan organisasi
  4. Fokus pada pelaksanaan
  5. Mengikutsertakan energy setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka.


Ada 8 hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:

  1. Peluang pasar yang baik.
  2. Keunggulan persaingan.
  3. Kualitas barang/jasa.
  4. Inovasi yang berproses.
  5. Dasar budaya perusahaan.
  6. Menghargai pelanggan dan pegawai.
  7. Manajemen yang berkualitas
  8. Dukungan modal yang kuat.

Adapun indikator keberhasilan usaha menurut Suryana keberhasilan usaha terdiri dari



           1.      Modal

           2.      Pendapatan

           3.      Volume Penjualan

           4.      Output produksi

           5.      Tenaga Kerja



Indikator keberhasilan usaha menurut Dwi Riyanti (2003:28), kriteria yang cukup signifikan untuk menentukan keberhasilan suatu usaha dapat dilihat dari :

1.      Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal

2.      Jumlah produksi

3.      Jumlah pelanggan

4.      Perluasan usaha

5.      Perluasan daerah pemsaran

6.      Perbaikan sarana fisik dan

7.      Pendapatan usaha



Dapat diketahui bahwa terdapat banyak pendapat dan pandangan mengenai dimensi keberhasilan usaha. Maka dimensi yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan pendapat Dwi Riyanti  bahwa dimensi keberhasilan usaha yaitu diantarannya adalah Peningkatan dalam akumulasi modal atau peningkatan modal, Jumlah produksi, Jumlah pelanggan, Perluasan usaha, Perluasan daerah pemsaran, Perbaikan sarana fisik dan Pendapatan usaha