RANCANGAN
TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA
JUDUL MODUL : Menanamkan dan
Membiasakan Budaya Positif dengan Kesepakatan Kelas, dalam Proses pembelajaran
dan Kegiatan Ekstrakurikuler
NAMA PESERTA : Edison Siahaan,S,Pd
CGP angkatan ke 5
A. Latar Belakang
Sekolah idaman adalah sekolah yang
mampu menciptakan kenyamanan dan memberikan kemerdekaan untuk hidup dan
berkembang bagi peserta didik sesuai kodratnya. Sekolah tersebut terhindar dari
segala macam bentuk penindasan, bulliying, kekerasan dan pemaksaan terhadap warga
sekolah khususnya peserta didik. Sekolah tersebut akan berusaha sekuat tenaga
untuk menciptakan suasana yang penuh dengan keharmonisan dan pembiasaan yang
positif.
Faktanya kebanyakan lingkungan
sekolah belum memberikan keleluasaan kepada peserta didik. Peserta didik masih
terkekang dengan budaya negatif. Peserta didik menghindari pelanggaran karena
takut dikucilkan. Peserta didik mentaati peraturan karena takut dihukum atau
menerima konsekuensi yang berat dan dapat menurunkan nama baiknya. Akibatnya peserta
didik melakukan kebaikan hanya pada saat di sekolah atau hanya pada saat di
depan orang yang lain seperti di depan anggota OSIS di depan Guru dan yang
lainnya. Ketaatan pada aturan yang mereka lakukan tidak berasal dari kesadaran
dan lubuk hati. Keteraturan tersebut bukanlah sebuah kebiasaan atas kesadaran
tetapi karena ketakutan atau untuk mencari perhatian.
Sekolah seyogianya berusaha
menciptakan iklim pendidikan yang mampu membiasakan setiap warganya khususnya
peserta didik melakukan budaya atau kebiasaan yang positif. Budaya yang
mengakar kuat dan menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara kontinyu dan
sadar oleh setiap warga sekolah. Semua pihak harus terlibat dalam pembiasaan
positif tersebut. Pembiasaan positif yang merupakan budaya positif akan menjadi
budaya sekolah.
Budaya yang dipegang teguh oleh
seluruh warga sekolah dan menjadi kekhasan dari sekolah tersebut. Budaya
tersebut harus terintegrasi dalam seluruh kegiatan sekolah, baik dalam pra
pembelajaran, proses pembelajaran ataupun di luar kelas seperti dalam kegiatan
ekstrakurikuler. Pertanyaannya adalah bagaimana budaya positif dapat tumbuh dan
tertanam dalam proses pembelajaran, bagaimana budaya positif dapat terbiasa
dilakukan dalam kegiatan ekastrakurikuler. Harapannya jika budaya positif
mengakar dalam diri setiap peserta didik, maka profil pelajar Pancasila
akan tercipta.
B. Tujuan
1. Menumbuhkan budaya positif dengan
kesepakatan kelas.
2. Menumbuhkan nilai-nilai profil
pelajar Pancasila pada diri peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
3. Mengintegrasikan dan membiasakan
peserta didik untuk menanamkan nilai-nilai profil pelajar pancasila dalam
kegiatan ekstrakurukuler.
C. Tolak Ukur
1. Peserta didik mampu membuat
kesepakatan kelas yang dipasang dinding kelas.
2. Peserta dapat mengaplikasikan
nilai-nilai profil pelajar Pancasila secara sadar dan kontinyu dalam proses
belajar
3. Peserta didik terlibat aktif dalam
kegiatan ekstrakurikuler dengan sadar mengamalkan nilai-nilai profil pelajar
Pancasila.
D. Linimasa tindakan yang dilakukan
KEGIATAN |
MINGGU KE |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
|
(a) Membuat
perencanaan aksi nyata dan mengkomunikasikannya kepada kepala sekolah. |
V |
|
|
|
(b) Melakukan revisi
perencanaan jika diperlukan sebagai hasil konsultasi dengan kepala sekolah. |
V |
|
|
|
(c) Mengimbaskan
materi budaya positif dan mengkomunikasikan tindakan aksi nyata kepada
walikelas (utama) dan Guru mata
pelajaran |
V |
|
|
|
(d) Melakukan Kegiatan
Pembentukan Keyakinan Kelas |
V |
|
|
|
(e) Mendokumentasikan
Setiap Kegiatan |
V |
V |
V |
V |
(f) Melakukan
kolaborasi dan sharing dengan walikelas dan Guru mata pelajaran berkaitan strategi membangun budaya positif
di kelas. |
|
V |
|
|
(g) Mengkomunikasikan
dan berkolaborasi dengan orang tua berkaitan penerapan disiplin positif di sekolah. |
|
V |
|
|
(h) Melakukan Layanan
Restitusi |
|
V |
V |
|
(i) Penerapan
Disiplin Positif |
|
V |
V |
V |
(j) Mengevaluasi
dan refleksi kegiatan tindakan aksi nyata dalam rangka membudayakan kebiasaan
positif di sekolah. |
|
|
|
V |
(j) Melaporkan
hasil kegiatan tindakan aksi nyata kepada kepala sekolah |
|
|
|
V |
E. Dukungan yang dibutuhkan
- Kepala Sekolah dan wali kelas.
- Orang tua dan
- Peserta didik.
- Sarana dan prasarana sekolah yang
memadai.
- Media yang diperlukan
Seluruh warga
sekolah berkolaborasi, bergotong royong dan bergerak bersinergis dalam
menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah.
6