Cara Penentuan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Pada Kurikulum Merdeka dan Contohnya
Salah satu pembeda dari Kurikulum
Merdeka dengan kurikulum sebelumnya adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
tidak lagi digunakan dan berganti menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP).
Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan menggunakan beberapa pendekatan.
Berikut ini adalah beberapa cara dalam penentukan KKTP (Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) pada Kurikulum Merdeka :
1.
Menggunakan deskripsi kriteria
sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut, maka dianggap
belum mencapai tujuan pembelajaran.
2.
Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi
sejauh mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.
3.
Menggunakan skala atau interval
nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam
mengembangkannya.
Pendekatan 1: Menggunakan deskripsi kriteria
Misalnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan
kriteria ketuntasan: Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis
teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan
menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat
meyakinkan pembaca.
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa
Indonesia Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan
wawancara”
Pendidik dapat menggunakan rubrik ini untuk kriteria dari tujuan
pembelajaran seperti contoh di atas, atau dapat pula menggunakan tujuan-tujuan pembelajaran untuk menentukan
ketuntasan CP pada satu fase.
Pendekatan 2: menggunakan rubrik
Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan
kriteria ketuntasan yang terdiri atas dua bagian: Isi laporan dan penulisan.
Dalam rubrik terdapat empat tahap pencapaian, dari baru berkembang, layak,
cakap hingga mahir. Dalam setiap tahapan ada deskripsi yang menjelaskan performa
peserta didik
Pendidik menggunakan rubrik ini untuk mengevaluasi laporan yang
dihasilkan oleh peserta didik.
Pendekatan 3: menggunakan interval nilai
Untuk menggunakan interval, pendidik dan/atau satuan pendidikan
dapat menggunakan rubrik maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
para peserta didik.
Contoh 1 :
Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian,
pendidik menentukan interval nilai. Setelah mendapatkan hasil tes, pendidik
dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik dan menentukan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya
·
0 – 40% artinya belum mencapai,
remedial di seluruh bagian.
·
41 – 65 % artibnya belum
mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan.
·
66 – 85 % artinya sudah
mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial.
·
86 – 100% artinya sudah
mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih
Jika peserta didik dapat mengerjakan 16 dari 20 soal (dengan bobot
yang sama), maka ia mendapatkan nilai 80%. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dan tidak perlu
remedial.
Contoh 2 :
Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik. Seperti dalam tugas menulis laporan,
pendidik dapat menetapkan empat kriteria ketuntasan:
·
menunjukkan kemampuan penulisan
teks eksplanasi dengan runtut.
·
menunjukkan hasil pengamatan yang jelas.
·
menceritakan pengalaman secara
jelas.
·
menjelaskan hubungan kausalitas
yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca
Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4).
Pendidik membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan rubrik untuk menentukan ketercapaian peserta didik.
Diasumsikan untuk setiap kriteria memiliki bobot yang sama
sehingga pembagi merupakan total dari jumlah kriteria (dalam hal ini 4 kriteria) dan nilai maksimum (dalam hal ini nilai maksimumnya 4).
Satuan pendidikan dan/atau guru dapat memberikan bobot sehingga penghitungan
disesuaikan dengan bobot kriteria.
Setelah mendapatkan nilai (baik dari rubrik ataupun nilai dari
tes), pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat menentukan interval nilai untuk menentukan ketuntasan dan tindak lanjut sesuai dengan
intervalnya.
·
0 – 40% artinya belum mencapai,
remedial di seluruh bagian.
·
41 – 60% artinya belum mencapai
ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan.
·
61 – 80% artinya sudah mencapai
ketuntasan, tidak perlu remedial.
·
81 – 100% artinya sudah
mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar